Demam Tifoid

(Informasi ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasihat dokter atau saran untuk rencana pengobatan. Sebagaimana barang cetakan, informasi ini dapat kedaluwarsa dengan berlalunya waktu. Sangat penting untuk anda berpegangan pada nasihat dokter untuk kondisi khusus anda.)


Demam tifoid adalah sakit mengancam jiwa yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Bakteri ini hanya hidup pada manusia. Orang dengan demam tifoid membawa bakteri di dalam aliran darahnya dan di ususnya. Sebagai tambahan, pada sejumlah kecil orang, disebut pembawa, sembuh dari demam tifoid tetapi terus membawa bakteri. Baik orang sakit dan pembawa melepaskan S. Typhi ke tinjanya. Anda bisa mendapat demam tifoid apabila anda memakan makanan atau meminum minuman yang ditangani oleh orang yang melepaskan S. Typhi atau limbah cair yang tercemar bakteri S. Typhi masuk ke air yang anda gunakan untuk minum atau mencuci makanan. Oleh karena itu, demam tifoid paling sering pada daerah dimana kebiasaan cuci tangan jarang dan air yang tercemar limbah cair. Segera setelah bakteri S. Typhi termakan atau terminum, mereka memperbanyak diri dan menyebar ke aliran darah. Tubuh bereaksi dengan demam dan gejala dan tanda yang lain.

Dua tindakan dasar yang dapat melindungi anda dari demam tifoid:
1. Hindari makanan dan minuman berisiko.
2. Dapatkan vaksinasi untuk demam tifoid.

"Rebuslah, masaklah, kulitilah, atau lupakanlah"
• Apabila anda minum air, belilah yang dibotolkan atau didihkan 1 menit sebelum meminumnya. Air bersoda yang dibotolkan lebih aman dari air biasa.
• Mintalah minuman tanpa es kecuali es yang dibuat dari air botol atau air dimasak. Hindari es krim bertangkai atau es bercita-rasa yang mungkin dibuat dari air tercemar.
• Makanlah makanan yang dimasak sempurna dan ketika masih hangat.
• Hindari sayuran mentah dan buah-buahan yang tak dapat dikupas. Sayuran seperti selada mudah tercemar dan sulit dibersihkan dengan benar.
• Ketika anda memakan buah atau sayuran mentah yang dapat dikupas, kupaslah sendiri. (Cuci tangan anda dengan sabun terlebih dulu.). Jangan memakan kulit kupasannya.
• Hindari makanan dan minuman dari pedagang kaki lima. Sulit menjaga makanan pinggir jalan tetap bersih, dan banyak pejalan menjadi sakit karena makanan dari pedagang kaki lima.

Ingat anda perlu melengkapi vaksinasi anda sedikitnya 1 minggu sebelum perjalanan supaya vaksin berkhasiat. Efektivitas vaksin tifoid melemah setelah beberapa tahun; apabila anda pernah divaksin, datanglah ke dokter untuk memastikan apakah sudah waktunya untuk suntikan berikutnya (booster). Meminum antibiotik tidak dapat mencegah demam tifoid; tetapi untuk mengobatinya.

Ada dua jenis vaksin tifoid:
• Suntikan Vi CPS. Vaksin polisakarida kapsular Vi (Vi CPS), mengandung 25 μg polisakarida per dosis (0.5 ml), disuntikan kedalam otot dosis tunggal dan mulai memberikan perlindungan 7 hari kemudian. Di daerah endemik, daya perlindungannya 72% setelah 1.5 tahun dan 50% setelah 3 tahun. Booster diperlukan setiap 2 tahun.
• Oral Ty21a adalah strain mutan Salmonella typhi Ty21a hidup yang dilemahkan, tersedia dalam bentuk kapsul tahan asam, diberikan secara oral dalam tiga dosis (empat dosis di Amerika Utara) selang 2 hari dan menghasilkan perlindungan 7 hari sejak dosis terakhir. Tujuh tahun setelah dosis terakhir masih memberikan perlindungan 67% pada penduduk daerah endemik. Proguanil, mefloquine dan antibiotik harus dihentikan 3 hari sebelum sampai 3 sesudah pemberian Ty21a. Booster diperlukan 5 tahun sekali.

Orang dengan demam tifoid mendapat demam tinggi sampai 39° - 40° C. Mereka mungkin merasa lemah, atau nyeri uluhati, nyeri kepala, atau kehilangan nafsu makan. Pada beberapa kasus, penderita mempunyai bintik-bintik merah-muda di kulitnya. Cara untuk memastikan dengan pasti sakitnya adalah demam tifoid yakni dengan menemukan S. Typhi dari contoh tinja dan darah yang diuji.

Apabila anda curiga menderita demam tifoid, carilah dokter secepatnya. Anda mungkin diberikan antibiotik untuk mengobatinya. Tiga macam antibiotik yang biasa diresepkan adalah ampisilin, trimetoprim-sulfametoksasol (salah satu mereknya: ottoprim), dan ciprofloksasin. Mereka yang diberi antibiotik biasanya mulai merasa baik dalam 2 – 3 hari, dan kematian jarang terjadi. Tetapi, mereka yang tidak mendapat pengobatan akan terus demam berminggu-minggu atau berbulan-bulan, dan sampai 20% meninggal karena komplikasi infeksi.

Meskipun gejala anda seolah menghilang, anda mungkin masih membawa S. Typhi. Apabila demikian, sakit akan kambuh, atau anda menularkan penyakit ke orang lain.  Fakta, apabila anda bekerja yang berkaitan dengan mengurus makanan atau merawat anak kecil, anda dicegah kembali bekerja sampai dokter memastikan anda bebas dari mengidap bakteri tifoid. Apabila anda sedang diobati untuk demam tifoid, penting untuk mematuhi: Minumlah antibiotik yang diresepkan selama yang dianjurkan dokter. Cuci tangan sampai bersih dengan sabun dan air setelah buang air besar, dan jangan mempersiapkan atau melayani makanan untuk orang lain. Ini akan mengurangi kemungkinan anda meneruskan infeksi ke orang lain.

(Sumber: U.S. Centers for Disease Control and Prevention)


Typhoid Mary: Kasus Terkenal Penyebaran Salmonela

Cerita Typhoid Mary dimulai pada musim panas 1906 di pantai utara Long Island, New York.

Mary datang ke AS dari Irlandia pada 1883 dan hidup dengan bekerja sebagai koki. Pada 4 Agustus 1906, Mary mulai bekerja pada keluarga Charles Warren, bankir New York yang kaya. Keluarganya terdiri 4 orang menyewa rumah musim panas di kota Oyster Bay, dan membawa tujuh pembantu bersama mereka. Pada awal musim panas, dari 27 Agustus sampai 3 September tahun itu, enam dari 11 orang yang tinggal di rumah itu terinfeksi demam tifoid. Dinas kesehatan setempat menyelidiki rumah itu untuk menentukan sumber wabah, tetapi tidak menemukan penyebabnya. Situasi mencemaskan pemilik rumah, yang lalu memanggil George Soper, ahli kesehatan lingkungan, untuk mencari tahu apa penyebab sakit.

Soper menyempitkan penyebab wabah ke para pembantu. Ia mencurigai sumbernya ada pada koki, Mary Mallon. Mary tiba di rumah itu tepat tiga minggu sebelum wabah tifoid, dan tiga minggu adalah masa inkubasi (waktu antara seseorang terpapar penyebab penyakit dan gejala pertama muncul) dari demam tifoid. Soper menduga Mary meneruskan bakteri, yang dilepaskan ke tinjanya, ke makanan yang dipersiapkan untuk majikannya. Pengujian di rumah sakit memastikan bahwa Mary membawa Salmonella typhi.

Mary mengetahui bahwa dia tidak boleh bekerja sebagai koki pada rumah perorangan, lantas dia mengambil kerja di beberapa hotel dan lembaga. Sama seperti kejadian sebelumnya dengan keluarga dimana dia memasak, demam tifoid mewabah di hotel dan lembaga tempat dia bekerja. Untuk menghindari tertangkap yang berwenang, dia selalu pindah kerja. Petugas kesehatan akhirnya menemukan dia pada 1915. Pada saat itu, dia bekerja di Rumah Sakit Bersalin Sloane di Manhattan, New York, dimana wabah besar tifoid terjadi. Sedikitnya 25 pekerja rumah sakit terjangkit, dan 2 diantaranya meninggal. Mary dikenali dan ditangkap.

(Sumber: Donald Emmeluth - Typhoid fever, 2004)