Sindrom Pernafasan Mendadak Berat (SPMB)

(Informasi ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasihat dokter atau saran untuk rencana pengobatan. Sebagaimana barang cetakan, informasi ini dapat kedaluwarsa dengan berlalunya waktu. Sangat penting untuk anda berpegangan pada nasihat dokter untuk kondisi khusus anda.)


Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau Sindrom Pernafasan Mendadak Berat (SPMB) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) atau Sindrom Pernafasan Timur Tengah (SPTT) dikenali sebagai penyakit pernafasan bawah dengan demam tinggi yang disebabkan oleh infeksi coronavirus.

SPMB merupakan ancaman global pada Maret 2003, setelah pertama kali muncul di Cina Selatan pada November 2002. Selama musim dingin 2002 sampai musim semi 2003, WHO menerima laporan lebih dari 8,000 kasus dan mendekati 800 kematian. Tak ada yang tahu apakah penyakit ini akan kembali muncul, sangat penting bersiaga terhadap kemungkinan ini.

Secara umum, SPMB mulai dengan demam tinggi (suhu lebih dari 38.0°C). Gejala lain diantaranya nyeri kepala, rasa tak nyaman, dan pegal-pegal. Beberapa orang mempunyai gejala awal gangguan pernafasan.  Sekitar 10 - 20 persen menderita diare. Setelah 2 – 7 hari, penderita SPMB mulai batuk kering. Kebanyakan penderita menderita radang paru (pneumonia).

Tampaknya cara menyebar SPMB yang utama adalah hubungan dekat orang-ke-orang. Virus penyebab SPMB menyebar melalui tetesan pernafasan (penyebaran tetesan) yang dihasilkan bila orang terinfeksi batuk atau bersin. Penyebaran tetesan terjadi ketika batuk atau bersin dari orang terinfeksi dipancarkan dalam jarak dekat (biasanya sampai 1 meter) melalui udara dan mengendap di selaput lendir mulut, hidung, atau mata orang terdekat. Virus juga dapat menyebar keketika seseorang menyentuh permukaan atau benda tercemar oleh tetesan mengandung kuman dan dia menyentuh mulut, hidung, atau matanya. Sebagai tambahan, dimungkinkan virus SPMB menyebar lebih luas melalui udara (penyebaran udara) atau cara lain yang saat ini belum diketahui.

Dalam kaitan dengan SPMB, hubungan dekat berarti merawat atau hidup bersama dengan seseorang penderita SPMB atau berhubungan dengan cairan pernafasan atau cairan tubuh penderita SPMB. Sebagai contoh hubungan dekat termasuk ciuman, berpelukan, mengggunakan bersama alat makan-minum, berbicara dalam jarak 1 meter, dan menyentuh seseorang secara langsung. Hubungan dekat tidak termasuk jalan dengan seseorang atau duduk berseberangan di ruang tunggu atau kantor. Waktu antara terpapar virus SPMB dan mulainya gejala disebut  "masa inkubasi." Masa inkubasi SPMB biasanya 2 sampai 7 hari, meskipun pada beberapa kasus sampai 10 hari. Pada sedikit kasus, masa inkubasi sampai 14 hari pernah dilaporkan. Tak ada pengobatan khusus yang dianjurkan untuk menangani penyakit virus SPMB.
 

SPTT pertama kali dilaporkan tahun 2012 di Arab Saudi setelah meneliti gen virus yang diisolasi dari dahak penderita yang jatuh sakit karena wabah flu baru tahun 2012. Tanda dan gejala SPTT sama seperti SPMB.

Pada 2 Mei 2014, kasus SPTT dilaporkan di beberapa negara, termasuk Arab Saudi, Jordania, Qatar, Mesir, Emirat Arab, Tunisia, Indonesia, Malaysia dan Amerika Serikat.


(Sumber:  WHO & U.S. Centers for Disease Control and Prevention)