Influensa

(Informasi ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasihat dokter atau saran untuk rencana pengobatan. Sebagaimana barang cetakan, informasi ini dapat kedaluwarsa dengan berlalunya waktu. Sangat penting untuk anda berpegangan pada nasihat dokter untuk kondisi khusus anda.)

 

Virus influensa manusia dapat dibagi menjadi: A, B dan C. Jenis B dan C biasanya hanya ditemukan pada manusia dan menimbulkan gejala ringan dibandingkan dengan jenis A, yang dapat ditemukan pada manusia dan binatang seperti burung, babi, kuda dan anjing laut.

Virus influensa A selanjutnya dikelompokan ke dalam subjenis berdasarkan protein permukaan virus: hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N). Baik virus influensa A dan B selalu melakukan perubahan kecil pada antigennya (yakni, penyimpangan), tetapi virus influensa B berevolusi lebih lambat dan tidak terbagi kedalam subjenis. Hanya virus influensa A yang melakukan perubahan besar pada antigennya (yakni, perubahan) sehingga H, atau H dan N digantikan dan virus influensa A baru dengan potensi mewabah luas dihasilkan. Infeksi oleh Influensa jenis C menyebabkan sakit pernafasan ringan dan tidak menyebabkan wabah.

Musim influensa berlangsung dari Oktober sampai Maret di belahan bumi utara dan dari April sampai September di belahan bumi selatan. Setiap tahun, komposisi vaksin  influensa disesuaikan untuk belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Karena antigen virus influensa yang ada dapat berubah tiba-tiba pada sembarang waktu, terdapat perbedaan bermakna antara strain influensa di belahan bumi utara dan di belahan bumi selatan. Vaksin yang tersedia secara internasional mengandung tiga strain virus tak aktif, yang komposisinya disesuaikan tiap 6 bulan untuk memastikan perlindungan terhadap strain yang ada pada setiap musim influensa. Komposisi vaksin oleh sebab itu disesuaikan dengan belahan bumi dimana vaksin akan digunakan:
• "flu shot"— vaksin tak aktif (mengandung virus yang dimatikan). Suntikan ulang (Booster) diperlukan setiap tahun.
• Vaksin “nasal-spray” — vaksin dari virus flu hidup yang dilemahkan, terkadang disebut juga LAIV untuk “live attenuated influensa vaccine”. Booster diperlukan setiap tahun.

Vaksin influensa musiman ini tidak menyediakan perlindungan terhadap virus flu burung H5N1 - H7N9 ataupun flu babi H1N1; tetapi sejak 2010 vaksin influensa musiman mengikut-sertakan strain flu babi H1N1.

Obat antiviral penghambat neuraminidase (oseltamivir atau zanamivir) tidak dapat menggantikan vaksinasi influensa, tetapi dapat dipertimbangkan untuk mereka yang mempunyai risiko tinggi terjadinya komplikasi akibat influensa untuk mereka yang tak boleh divaksinasi, vaksin tak tersedia, atau dianggap tidak efektif (misalnya, orang dengan sistem kekebalan yang lemah). Kebanyakan virus flu burung H5N1 & flu babi H1N1 yang diisolasi dari manusia kebal terhadap obat antiviral penghambat M2 (amantadine and rimantadine).


Flu Burung (H5N1 & H7N9)

Virus flu burung secara alamiah ada di antara burung. Burung liar di seluruh dunia membawa virus ini di ususnya, tetapi mereka biasanya tidak sakit. Flu burung sangat menular di antara unggas dan dapat membuat unggas peliharaan, seperti ayam, bebek, dan ayam kalkun, sangat sakit dan membunuh mereka dalam 2 hari. Unggas yang terinfeksi mengeluarkan virus influensa dari liur, ingus dan tinja.

Kebanyakan infeksi flu burung pada manusia karena berhubungan dengan peternakan terinfeksi seperti ayam peliharaan, bebek, dan ayam kalkun, atau permukaan yang tercemar cairan dari unggas yang sakit. Sekitar 50% mereka yang terinfeksi meninggal.

Waktu antara seseorang terinfeksi virus flu burung dan munculnya gejala, masa inkubasi, antara satu sampai lima hari. Gejala flu burung bervariasi berat-ringannya tergantung pada virus yang menginfeksi. Gejala flu burung pada manusia serupa dengan gejala khas mirip flu: Demam, Batuk, Nyeri tenggorokan, Nyeri otot dan infeksi mata. Radang paru atau infeksi paru berat dan penyekit pernafasan berat lainnya dapat terjadi. Ini mengarah ke keadaan mengancam jiwa yang memerlukan perawatan rumah sakit dan penggunaan alat bantu pernafasan.

Saat ini belum tersedia vaksin untuk melindungi manusia dari virus H5N1 & H7N9, dan tak ada obat yang khusus untuk mengobati infeksi flu burung. Pengobatan flu yang bermanfaat untuk flu burung adalah rehat, pengobatan untuk menurunkan demam tinggi, dan minum cukup air. Apabila komplikasi muncul dan penderita menjadi sangat sakit, lalu perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan dengan pemberian oksigen atau penggunaan alat bantu pernafasan.

Berikut kiat untuk mencegah infeksi flu, seperti flu biasa dan flu burung:
• Sering cuci tangan dengan sabun dan air, terutama sebelum makan dan setelah bersin atau batuk.
• Gunakan penutup wajah sekali pakai NIOSH-approved N95 atau lebih tinggi yang pas menutup erat hidung dan mulut anda.
• Tutup mulut dan hidung anda ketika batuk atau bersin. Buang kertas tisu ke keranjang sampah. Bila tak ada kertas tisu, batuk atau bersin ke baju lengan atas anda
• Tetap di rumah ketika anda sakit dan jauhi mereka yang sakit.
• Makanlah hanya daging dan unggas yang telah dimasak.

Catatan:
Penutup wajah N95 dianjurkan sejumlah ahli di AS sebagai pelindung terbaik terhadap virus. Penutup ini mempunyai >99% Efisiensi Penapisan Bakteri. N95 di AS adalah setara dengan penutup wajah P2 dan P3 di Eropa dimana P3 memberikan perlindungan lebih tinggi. Penutup wajah N95 mempunyai Efisiensi Penapisan Partikel >95% pada 0.3 mikron. Penutup wajah ini dimaksudkan untuk digunakan pada pengendalian infeksi.


Flu Babi (H1N1)

Infeksi virus flu H1N1 terjadi alamiah di antara babi, babi peliharaan dan babi liar. Flu babi sangat menular di antara babi. Ini membuat babi peliharaan sakit berat. Tidak biasa manusia terkena flu babi, tetapi terkadang terjadi, biasanya pada mereka yang berhubungan dengan babi sakit. Virus flu babi juga dilaporkan menular dari manusia ke manusia di masa lalu, tetapi kejadian penularannya sangat terbatas.

Tetesan dari batuk atau bersin orang terinfeksi bergerak di udara. Kuman dapat menyebar ketika seseorang menyentuh sesuatu yang tercemar kuman seperti meja, pegangan pintu, atau meja tamu dan lalu menyentuh mata, hidung, atau mulutnya sebelum dia cuci tangan. Cuci tangan yang sering membantu anda mengurangi peluang tercemar dari permukaan yang umum tersebut. Orang terinfeksi dapat menularkan ke orang lain mulai satu hari sebelum gejala muncul dan sampai 7 hari atau lebih setelah sakit.

Gejala yang umum flu H1N1 pada manusia adalah serupa dengan flu pada umumnya termasuk: Demam, Batuk, Neri tenggorokan, Pegal-pegal, Menggigil dan Letih. Beberapa orang dilaporkan diare dan muntah karena flu H1N1. Mereka yang dengan kondisi menahun seperti asma, kencing manis, gagal jantung, dsb. mungkin akan mencatat kondisinya memberat. Anda harus mencari perawatan medis apabila anda mengalami “tanda peringatan gawat-darurat”. Beberapa “tanda peringatan gawat-darurat ” yang membutuhkan perhatian medis segera adalah: Kesulitan bernafas atau nafas pendek, Nyeri atau rasa tertekan di dada atau perut, Pening tiba-tiba, Mau pingsan atau pingsan, Bingung, Muntah berat atau terus-menerus, Demam tinggi atau terus-menerus.

Pengobatan antiviral saat ini dianjurkan hanya untuk penderita sakit sedang atau berat karena flu H1N1. Kebanyakan penderita membaik tanpa pengobatan antiviral. Obat antiviral harus dimulai dalam 48 jam setelah gejala muncul. Ini akan mengurangi gejala, tetapi tidak menghilangkan seluruh gejala.  Pengobatan flu yang lain untuk flu H1N1 termasuk rehat, pengobatan untuk menurunkan demam, dan minum banyak air. Apabila muncul komplikasi dan anda menjadi sakit berat, perawatan rumah sakit mungkin diperlukan. Penderita yang dirawat mungkin diberi oksigen atau menggunakan alat bantu pernafasan.

Apabila anda sakit, ini beberapa kiat untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang lain:
• Tetap di rumah dan hindari hubungan dengan orang lain.
• Tutupi hidung dan mulut anda dengan kertas tisu ketika nada batuk atau bersin. Buang kertas tisu ke keranjang sampah. Bila tak ada kertas tisu, batuk atau bersin ke baju lengan atas anda
• Cuci tangan setiap habis batuk atau bersin. Pembersih tangan beralkohol juga efektif.

(Sumber:  WHO, U.S. Centers for Disease Control and Prevention & U. S. National Library of Medicine - National Institute of Health)