Vaksinasi

 (Informasi ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasihat dokter atau saran untuk rencana pengobatan. Sebagaimana barang cetakan, informasi ini dapat kedaluwarsa dengan berlalunya waktu. Sangat penting untuk anda berpegangan pada nasihat dokter untuk kondisi khusus anda.)

 

Pelaut / pekerja lepas-pantai harus divaksinasi menurut kebutuhan sebagaimana diindikasikan pada WHO “International Travel and Health: Vaccination Requirements and Advice” yang setiap tahun diperbarui.

 1.      Risiko berkaitan dengan negeri:

a. Demam Kuning (Yellow fever) diatur secara Internasional. Vaksinasi diperlukan untuk dua alasan: (1) melindungi pelaut / pekerja lepas-pantai di Sub-Sahara Afrika atau Amerika Tengah dan Selatan (antara 15º lintang selatan - 15º lintang utara) dimana ada risiko infeksi demam kuning; dan (2) untuk mencegah negeri-negeri yang rawan dari mengimpor virus, dimana nyamuk pembawa dan inang primata ada. Perlu diketahui bahwa nyamuk pembawa virus demam kuning menggigit pada siang hari. Vaksinasi berhasil-guna setelah 10 hari dan memberikan perlindungan selama 10 tahun. Karena vaksin ini mengandung virus hidup yang dilemahkan, perlu kehati-hatian dan diberikan via injeksi  ke bawah kulit.

b. Ada dua jenis vaksin radang selaput otak meningokokal: vaksin konjugat meningokokal dan vaksin polisakarida meningokokal. Keduanya dapat melindungi dari penyakit meningokokal yang disebabkan oleh kelompok A, C, Y, dan W-135. Perlu sekitar 7–10 hari setelah vaksinasi untuk pembentukan antibodi yang cukup. Sangat berhasil-guna mencegah penyakit meningokokus yang disebabkan oleh serogroup ini pada 90% kasus. Hanya diperlukan sekali suntikan 0.5-mL ke dalam otot, dan kekebalannya seumur-hidup. Pelaut / pekerja lepas-pantai perlu dipertimbangkan mendapat vaksinasi untuk meningokokus jika bekerja di daerah endemik tinggi atau epidemik, seperti Saudi Arabia dan Sub-Sahara - dari Barat ke Timur: Gambia, Senegal, Mali, Burkina Faso, Ghana, Niger, Nigeria, Cameroon, Chad, Central African Republic, Sudan, South Sudan, Uganda, Kenya, Ethiopia, Eritrea (Serogroup A). Mereka yang pernah divaksin dan hidup di atau kembali ke sabuk meningitis mungkin perlu divaksinasi ulang, apabila >5 tahun vaksin meningokokal terakhir. Pada epidemik terbatas, pencegahan dengan rifampin (600 mg setiap 12 jam untuk empat dosis) dapat diberikan kepada mereka yang terpapar.

c.  Malaria adalah risiko di daerah tropis dan subtropis. Waktu sejak gigitan nyamuk sampai timbul gejala adalah 8-10 hari. Tak ada vaksinnya. Pencegahan adalah keharusan, seperti 250 mg Atovaquone + 100 mg Proguanil (MalaroneTM) satu tablet setiap hari mulai hari pertama sebelum tiba dan diteruskan sampai tujuh hari setelah meninggalkan daerah malaria, atau Doxycycline satu tablet (100 mg) setiap hari mulai hari pertama sebelum tiba dan diteruskan sampai empat minggu setelah meninggalkan daerah malaria, atau Chloroquine base 300 mg (chloroquine phosphate 500 mg) setiap minggu, mulai satu minggu sebelum tiba diteruskan sampai satu minggu setelah meninggalkan daerah malaria.

2.      Risiko berkaitan dengan pekerjaan:

  1. Mereka yang bekerja berhubungan dengan sistem pembuangan limbah berisiko tercemar tinja. Vaksinasi terhadap Tifoid dan Hepatitis A sangat dianjurkan.

i.  Ada dua jenis vaksin tifoid:

o   Suntikan Vi CPS. Vaksin polisakarida kapsular Vi (Vi CPS), mengandung 25 μg polisakarida per dosis (0.5 ml), diberikan ke dalam otot. dosis tunggal dan mulai memberikan perlindungan 7 hari kemudian. Di daerah endemik, daya perlindungannya 72% setelah 1.5 tahun dan 50% setelah 3 tahun. Booster diperlukan setiap 2 tahun.

o Oral Ty21a adalah strain mutan Salmonella typhi Ty21a hidup yang dilemahkan, tersedia dalam bentuk kapsul enteric coated, diberikan secara oral dalam tiga dosis (empat dosis di Amerika Utara) selang 2 hari dan menghasilkan perlindungan 7 hari sejak dosis terakhir. Tujuh tahun setelah dosis terakhir masih memberikan perlindungan 67% pada penduduk daerah endemik. Proguanil, mefloquine dan antibiotik harus dihentikan 3 hari sebelum sampai 3 sesudah pemberian Ty21a. Booster diperlukan 5 tahun sekali.

ii.  Vaksin hepatitis A saat ini dari virus yang dimatikan, adalah aman dan sangat berhasil-guna, diberikan ke dalam otot. Antibodi Anti-HAV dapat dideteksi 2 minggu setelah penyuntikan pertama. Dosis kedua – diberikan setelah 6 bulan kemudian, biasanya 6–24 bulan setelah dosis pertama – diperlukan untuk perlindungan jangka-panjang. Antibodi anti-HAV bertahan untuk 25 tahun atau lebih. Booster tidak diperlukan.

  1. Mereka yang menangani makanan-minuman, bila terinfeksi, dapat meneruskan infeksi food-borne kepada kru yang lain dan penumpang. Mereka juga perlu mendapat vaksinasi tifoid dan hepatitis A.
  2. Kru geladak dan kamar mesin mempunyai risiko terluka, jadi vaksinasi dengan Tetanus Toxoid dianjurkan. Tetanus Toxoid 0.5 ml ke dalam otot. 3 dosis dengan jarak 4 minggu memberikan perlindungan untuk 10 tahun.
  3. Saat ini setiap kapal pesiar punya kebijakan vaksinasi sendiri untuk kru mereka. Wabah Campak, Campak Jerman, Cacar Air, Meningitis, Hepatitis A, Legionelosis, dan penyakit respiratori serta gastrointestinal diantara penumpang kapal pernah dilaporkan. Dalam beberapa tahun terakhir wabah influensa dan norovirus (diare) menjadi tantangan bagi industri kapal pesiar.

i.      Ada dua jenis vaksin Flu:

o "flu shot"— vaksin virus tak aktif (mengandung virus yang dimatikan) diberikan ke dalam otot di lengan, 0.5 ml dosis tunggal setahun sekali.

o  Vaksin flu semprotan di hidung – vaksin virus hidup yang dilemahkan dan tidak menyebabkan flu, terkadang disebut LAIV untuk “live attenuated influenza vaccine”.

ii. Vaksin influensa seasonal ini tidak dapat mencegah flu burung H7N9, H5N1 ataupun flu babi H1N1; tetapi sejak 2010 vaksin influensa musiman mengikutkan strain flu babi H1N1.

  1. Vaksin MMR adalah campuran virus yang dilemahkan, diberikan 0.5 ml ke bawah kulit. dosis tunggal untuk mencegah campak, gondongan dan campak jerman.
  2. Vaksin Varicella (Chickenpox – cacar air) diberikan dua dosis berjarak 28 hari.

 3.      Risiko berkaitan dengan seksual:

Hanya Hepatitis B dan Human Papilloma penyakit menular seksual yang ada vaksinnya.

a.  Vaksin Hepatitis B adalah vaksin rekombinan, diberikan tiga suntikan ke dalam otot pada lengan atas atau paha dalam waktu enam bulan. Dosis kedua dan ketiga diberikan dua dan enam bulan setelah dosis pertama, memberikan perlindungan 10 tahun. Cara lain adalah jadwal cepat pemberikan vaksin hepatitis B: hari 0, 7 dan 21, tambahan dosis diberikan 12 bulan kemudian.

b. Sejak 2006, dua vaksin HPV dibolehkan; yang satu menargetkan empat dan yang lain dua HPV genotipe. Kedua vaksin dirancang untuk mencegah 70% kasus kanker mulut rahim (vaksin 4-valent juga mencegah genital wart). Vaksin HPV adalah juga vaksin rekombinan, suntikan ke dalam otot daram tiga dosis. Suntikan kedua dan ketiga diberikan dua dan enam bulan setelah dosis pertama. Daya perlindungan vaksin diprakirakan minimum 4.5 tahun sejak divaksin.

 

(Sumber: WHO, U.S. Centers for Disease Control and Prevention, UK-Maritime and Coastguard Agency: Prevention of Infectious Disease at Sea by Immunisations and Anti-Malaria Medication (prophylaxis) & Danish Maritime Authority: Vaccination and other kinds of Prevention for Seafarers)